Komunitas ini Bahas Hari Jadi Kota Probolinggo, Baiknya Dikaji

Komunitas ini Bahas Hari Jadi Kota Probolinggo, Baiknya Dikaji - GenPI.co JATIM
Dua narasumber sarasehan “Melek Sejarah Probolinggo”, Eko A. Rahman (kiri) dan Rahman Aji. (Foto: Ikhsan Mahmudi/Ngopibareng.id)

GenPI.co Jatim - Komunitas Bumi Banger Probolinggo menggelar sarasehan untuk memperingati hari jadinya yang ke-3. Tema yang diangkat, yakni Melek Sejarah Probolinggo. 

Selain anggota komunitas, sarasehan tersebut juga diikuti warga, mahasiswa, hingga pejabat dari Pemkot Probolinggo.

Pegiat sejarah Probolinggo, Eko A. Rahman yang hadir sebagai salah satu pemateri menilai, hari jadi yang jatuh pada 4 September 1359 kurang pas. 

BACA JUGA:  Komunitas petani di Sumenep Mulai Budi Daya vanili

“Tidak hanya kurang pas, Hari Jadi Kota Probolinggo yang selama diperingati setiap tahun salah, sehingga harus diluruskan,” ujarnya mengutip Ngopinareng.id, Sabtu (29/1). 

Sekadar diketahui, usia Kota Probolinggo pada hari jadi ke-662 (pada 2021), sedangkan Kabupaten Probolinggo masih 275 (pada 2021). 

BACA JUGA:  Bupati Banyuwangi Jelaskan Penanganan Covid-19 di Depan Komunitas

Perbedaan tersebut dinilai janggal. Mengingat kedua daerah bertengga dan lahir dari “rahim” yang sama, baik semasa Majapahit maupun saat pemerintahan kolonial Belanda.

Eko menjelaskan, selama ini yang dijadikan hari jadi Kota Probolinggo mengacu saat Raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk (Majapahit) memerintahkan membuka hutan Banger (Babat Alas Banger) pada 4 September 1359.

BACA JUGA:  Komunitas IAC Wadahi Alumni SMAN 5 Surabaya Hobi Otomotif

Pada Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca disebutkan nama-nama desa atau daerah Borang, Banger, Bermi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya