Aktif Mendata Sumber Mata Air yang Hilang di Tulungagung

Aktif Mendata Sumber Mata Air yang Hilang di Tulungagung - GenPI.co JATIM
Warga menampung air bersih dengan wadah jerigen dan botol air mineral di sumber air bersih Desa Tanjungsari, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (8/9) (Destyan Sujarwoko)

Jatim.GenPI.co - Forum Komunitas Hijau Tulungagung terus aktif mengkampanyekan keberlangsungan lingkungan. Terutama soal ketersediaan air. 

Belum lama ini komunitas tersebut menyebut, mata air di Tulungagung terus berkurang. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, jumlah mata air yang rusak mencapai 90 persen. 

BACA JUGA: Dok! Khofifah Resmi Pimpin IKA UA Periode 2021-2025

Ketua Forum Komunitas Hijau Tulungagung Karsi Nero mengatakan, reboisasi diperlukan sesegera mungkin untuk mengembalikan sumber air yang telah rusah, bahkan mati. 

"Ini harus segera direstorasi dengan mengembalikan fungsi hutan yang rusak sejak 1999 hingga sekarang," ujarnya, Sabtu (3/7).

Data yang disebutkannya, mulai 1999 sampai 2018, sumber air berkurang derastis. Dari 2.000-an turun menjadi sekitar 200-an titik. 

Karsi menyebut, rusaknya atau hilangnya sumber mata air dipengaruhi oleh banyak faktor, paling dominan yakni ulah manusia. 

Pihaknya mencatat kerusakan disebabkan oleh pemanfaatan lingkungan yang buruk, dan pembangunan infrastruktur yang masif. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya