
Selain juga perluasan pemukiman, serta terutama penggundulan hutan tanpa diimbangi dengan penanaman pohon dalam skala yang sama. Hal ini menjadi penyebab menurunnya pasokan air resapan ke dalam tanah.
Imbasnya, berbagai bencana terjadi. Mulai banjir, tanah longsor, kekeringan dan tentu saja matinya mata air
Karsi menyebut, mengeringnya mata air berdampak pada kekeringan saat musim kemarau. Suplai air bersih ke wilayah yang kesulitan air dinilai bukanlah solusi dalam mengatasi krisis air bersih.
"Jangka panjang penyelesaiannya, kita harus merestorasi mata air," katanya.
Restorasi yang dilakukan dengan menanami kembali pepohonan di sekitar tempat yang pernah ada mata airnya.
BACA JUGA: Pemkab Probolinggo Fungsikan SMPN 1 Dringu Jadi Rumah Isolasi
Menurut Karsi, wilayah yang paling banyak mengalami kerusakan mata air berada di Selatan Tulungagung. Yakni di Kecamatan Tanggunggunung, Besuki, Pucanglaban dan Kalidawir.
Komunikasi dengan pihak pemkab disebutnya telah dilakukan untuk segera melakukan perbaikan di mata air yang hilag tersebut. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News