GenPI.co 
Jatim.GenPI.co - Belum lama ini sejumlah komunitas lingkungan peduli sungai, seperti River Warriors dan Brigade Evakuasi, bersama lembaga Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan ekspedisi Sungai Nusantara.
Gerakan yang diberinama operasi pohon plastik itu kemudian menghasilkan pemaran museum plastik 3F (Fish Fersus Flastik).
“Dalam pameran ini dibangun 4 boot utama berupa lorong botol plastik sepanjang 12 meter, menara tas kresek setinggi 6 meter, pohon plastik dan Jaring popok yang berupa jaring ikan sepanjang 8 meter yang dipenuhi sampah popok dan gelas plastik,” ujar Koordinator Pameran Museum Plastik 3F, Firly Mas’ulatul Janah tertulis, Sabtu (11/9).
BACA JUGA: Komunitas Garda Malang Bantu Sesama, Ringankan Beban KarenPandemi
Dalam pameran ini pengunjung diajak menyusuri kehidupan bawah air yang menunjukkan penderitaan ikan-ikan. Biota sungai tersebut selama ini hidup di dasar sungai bersanding dengan sampah plastik.
Firly menjelaskan, untuk membuat lorong plastik tersebut, dibutuhkan 3544 botol plastik sekali pakai yang dipungut dari sejumlah sungai.
BACA JUGA: Komunitas Kracker Bebaskan Anggotanya Memiliki Motor Jenis Apapun
Di antaranya, Sungai Brantas di Jombang, Sungai Wonokromo di Surabaya, Sungai Marmoyo di Mojokerto, Sungai Pelayaran di Sidoarjo, dan sampah plastik dari kegiatan pembersihan pohon-pohon di Sungai Brantas.
“Kondisi pencemaran sampah plastik di Sungai-sungai Jawa Timur terutama di perkotaan seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan Gresik sudah tidak bisa ditolerir lagi," kata dia.
BACA JUGA: Komunitas Kracker Sidoarjo, Wadah Penyuka Motor Trail
"Masyarakat seenaknya membuang sampah ke aliran Sungai Brantas ada seribu lebih lokasi timbunan sampah disepanjang Sungai Brantas, 55 persen berupa sampah plastik sekali pakai yang akan terpecah menjadi mikroplastik,” ungkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
