Harga Kedelai Naik, Tak Halangi Kreativitas Produsen Tempe

Harga Kedelai Naik, Tak Halangi Kreativitas Produsen Tempe - GenPI.co JATIM
Berbagai olahan tempe yang dimiliki oleh sentra industri tempe Sanan (Foto: Humas Pemkot Malang)

GenPI.co Jatim - Kenaikan harga kedelai berimbas pada industri turunannya, seperti tahu dan tempe.

Produsen tempe di sentra industri tempe Sanan pun mulai memutar otak, memaksimalkan produk kedelai supaya tetap mendapatkan keuntungan.

Ketua PKK RW 15 Kelurahan Sanan Trinil Sri Wahyuni mengatakan, inovasi yang dibuat merupakan hasil dari rebusan kedelai, ampas kedelai, kulit kedelai, hingga kedelai untuk diolah kembali, sehingga memiliki nilai jual.

BACA JUGA:  Software House Bermunculan, Bantu Startup Berkembang

“Misalnya air rebusan kedelai itu bisa dibuat nata de soya, ampasnya bisa dibuat untuk kerupuk atau campuran bahan kue, kulitnya untuk puding silky, brownies, dan macarons,” terang Trinil, Sabtu (25/2).

Selain itu, para produsen tempe di Sanan juga menciptakan olahan baru, yakni tempe pelangi. Olahan tersebut merupakan olahan campuran dari tempe dengan bunga telang dan buah naga untuk menginspirasi anak-anak yang tidak mau makan.

BACA JUGA:  Warga Kota Malang Bisa Pantau Drainase Air, Tinggal Klik Saja

“Pewarnanya dari bunga telang dan buah naga. Tapi belum kami launching untuk dijual, karena masih pandemi. Kami biasanya membuat tempe pelangi kalau ada festival tempe dan kripik tempe,” lanjutnya.

Ke depan, dirinya berharap akan ada pelatihan baik dari pemerintah Kota Malang ataupun dari akademisi.

BACA JUGA:  Jam Lokal Surabaya ini Unik, Terbuat dari Limbah Elektronik

Sementara itu, Ketua PKK Kota Malang Widayati Sutiaji mengapresiasi para ibu-ibu PKK Sanan yang telah mampu menciptakan inovasi baru. Terlebih lagi, di masa pandemi seperti sekarang memang dituntut untuk lebih kreatif menciptakan inovasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya