
GenPI.co Jatim - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS Surabaya merancang aplikasi untuk menyelesaikan permasalahan bisnis pada Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Aplikasi yang diberi nama Social Empowerment ini diyakini mampu menarik minat investor.
“Jadi di sini kita berusaha meyakinkan mereka (para investor, red) kalau berinvestasi di sini itu menguntungkan,” ujar Ketua tim Rizki Amrizal mengutip laman resmi ITS, Senin (28/2).
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Surabaya Bikin Aplikasi untuk Pasien Gagal Jantung
Dia mengatakan, pembuatan aplikasi tersebut didasari dari kasus di Makassar. Amrizal menyebut, produksi sampah di kota tersebut mencapai 12 ton per hari.
Namun, para investor ragu mau mengucurkan dana untuk membangun PLTSa di tempat tersebut. Mereka masih belum yakin dengan kelayakan finansial.
BACA JUGA: 6 Wisata Hits di Malang Awal Tahun 2022, Berangkat Kuy
Hasil analisis kelayakan finansial bersama timnya didapatkan bahwa nilai internal rate of return (IRR) yang tingkat keuntungannya di angka 19,9 persen.
Nilai ini terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan minimum attractive rate of return (MARR) yang berada di angka 6 persen.
“Indikator IRR yang didapatkan ini jauh lebih tinggi hingga mencapai tiga kali lipat. Dari segi profit, sangat bisa meyakinkan investor,” tuturnya.
BACA JUGA: Kurangi Sampah Makanan, Mahasiswa ITS Surabaya Rancang SABAYUR
Amrizal menawarkan solusi, yakni mengalihkan proses pada pembangkit listrik dari proses pembakaran ke gasifikasi. Meskipun memiliki biaya yang lebih mahal, namun peralihan tersebut dapat mengurangi emisi yang signifikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News