
"Kami membuat mobil berbasis reaksi kimia berupa tekanan yang sumber tenaganya berupa tekanan gas," ujarnya.
Pada gelaran tersebut, Lulu mengungkapkan, tantangan yang diajukan berupa tingkat akurasi dan presisi jarak tempuh mobil.
Mobil rakitan tersebut harus berjalan dengan jarak 9,5 meter, kemudian behenti di titik yang sudah ditentukan sembari mengangkat beban berupa air dengan massa 200 mL.
BACA JUGA: Keren, Cak! Mahasiswa ITS Bikin Website Edukasi Saham Syariah
Sementara itu, Chem-E-Car rancangan ITS dikerjakan dalam kurun waktu dua pekan. Mobil tersebut disusun dari bahan akrilik.
"Hari pertandingan, tim kami mendapatkan error terkecil yakni 3 sentimeter dari target yang ditetapkan, sehingga jarak yang berhasil ditempuh yaitu 9,53 meter dengan menggunakan beban air," katanya. (*)
BACA JUGA: Situs Srigading Alami Pelapukan, ITS Beberkan Temuannya
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News