
GenPI.co Jatim - Kota Kediri dikenal juga dengan kain tenun ikatnya. Pemkot pun terus mempromosikan salah satu produk lokal unggulan di wilayah tersebut.
Bahkan tak tanggung-tanggung, Pemkot Kediri sampai memboyong alat tenun bukan mesin (ATBM) ke ajang International Handicraft Trade (Inacraft) 2022 di Jakarta Convention Center.
"Kami memang memboyong ATBM ke pameran Inacraft tahun ini karena kami yakin itu akan menjadi magnet bagi pengunjung dan akan menjadi pengalaman menarik jika mereka mau mencobanya," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Kediri, Salim Darmawan, Jumat (24/4).
BACA JUGA: Tenun Ikat Paradila Khas Lamongan, Wajib Punya
Dia menilai, langkah tersebut tepat karena pembeli bisa melihat langsung proses membuat tenun ikat.
"Kalau sudah mencoba atau minimal melihatnya langsung, calon pembeli tenun ikat akhirnya bisa memahami bahwa proses penenunan benang menjadi kain tenun itu sangat rumit," jelasnya.
BACA JUGA: Batik Tulis Tenun Gedog Tuban, Hasil Perkawinan Unik
Menurutnya, menenun membutuhkan proses yang panjang. Selain proses ATBM, juga ada workshop para penenun yang harus melalui 14 tahapan.
Salim berharap, pengunjung yang mengetahui tahapan menenun inni akan menjadi nilai tambah, sehingga pelan-pelan perajin bisa menjualnya dengan lebih mahal.
BACA JUGA: Unik, Kain Tenun Ikat Kediri ini Ternyata Punya Motif Matematika
"Dengan begitu, idealnya kelak upah buruh yang memang sistemnya dibayar per lembar kain bisa naik, sehingga regenerasi perajin tenun berjalan," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News