
Selama ini, teknologi citra ini hanya diperuntukkan bidang medis, seperti pendeteksi kanker kulit.
"Padahal, teknologi ini dapat digunakan secara cepat dan tepat pada bidang lain,” tegasnya.
Cara kerjanya, kata dia, pengguna harus memotret jembatan yang akan diulas. Kemudian foto dimasukkan ke Matrix Laboratory (MATLAB) untuk diolah secara menyeluruh.
Dari situ nanti diketahui hasilnya. Namun, untuk sementara ini penggunaan teknologi ini baru bisa dilakukan pada jembatan baja.
"Kemarin saya melakukan uji coba dengan batang besi yang diberi beban. Informasi yang dihasilkan cukup membantu untuk mengetahui kondisi besi tersebut," ungkapnya.
BACA JUGA: Jembatan Joyoboyo Surabaya Minta Uji Coba Lagi
Alifia berharap ke depan teknologi ini bisa digunakan untuk mengontrol jembatan di Jatim. Dengan begitu tidak ada lagi jembatan yang tiba-tiba roboh.
“Saya ingin alat ini terus dikembangkan dan diuji coba pada jembatan baja sungguhan," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News