
Mereka menerima pesanan produk kulit sesuai permintaan konsumen.
"Dengan catatan, tetap menjaga kualitas dan harga bersaing supaya tidak mematikan pengrajin lain," kata dia.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Magetan Sucipto mengatakan peningkatan jumlah pengunjung tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.
Dinasnya telah mewanti-wanti para perajin tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penularan Covid-19.
"Justru dengan penerapan prokes itu, pengunjung bisa merasa lebih aman," kata Sucipto.
BACA JUGA: Kapsoora, Sandal Kulit Vegan yang Utamakan Kenyamanan
Dia mengungkapkan momentum Idulfitri selalu menjadi masa puncak penjualan sekaligus pelipur bagi para perajin produk kulit yang mengalami kelesuan penjualan sejak 2020.
Komoditas yang laris diburu wisatawan utamanya barang kerajinan yang bisa digunakan saat merayakan Idulfitri. "Seperti produk sepatu, tas, jaket, dan pernak-pernik dari kulit," kata dia. (antara/mcr13/jpnn/genpi)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Tahun Kedua Pandemi, Pendapatan Pengrajin Kulit di Magetan Mulai Pulih
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News