
"Justru saat baru merintis usaha di awal pandemi saya tidak merasa terhalang, karena masih banyak pesanan, saya baru merasakan penurunan saat pertengahan pandemi tahun lalu," bebernya.
BACA JUGA: Lihat di Tangan Eryul Bekas Bungkus Kopi Jadi Tas Cantik
Meskipun begitu dirinya mensyukuri penjualanya saat ini yang kurang lebih mendapatkan Rp 5 juta hasil laba bersih dari penjualan tas dan dompet. Yakni dari sekitar 3 hingga 4 lusin jenis produk yang ia produksi bersama 1 karyawan tetapnya.
"Alhamdulillah, Selama satu setengah tahun ini merintis usaha di Bojonegoro saya sudah memiliki 4 toko langganan yang selalu meminta suplai tas dan dompet," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News