
Mobil Anargya EV Mark 2.0 ditanamkan daya listrik yang lebih besar dari tipe sebelumnya.
Alief menyebut, mobil ini juga dibekali dengan sistem bantu (auxiliary) yang dirancang khusus untuk memonitor tegangan temperatur baterai dan kecepatan mobil kepada pengemudi.
Sementara kru di pitstop tetap bisa mengontrol kondisi real time mobil, karena mobil tersebut juga dibekali sistem telemetri berbasis gelombang radio.
BACA JUGA: IITS Ciptakan Alat Kesehatan Canggih, Ringankan Tugas Nakes
Untuk pendinginan, Alief mengungkapkan, mobil bikinan timnya tersebut dibekali radiator yang didesain se-compact mungkin. Ia optimis ini bisa mengatasi panas pada controller dan motor.
“Penyusunan rakitan powertrain juga memudahkan jalur pendinginan sehingga sistem cooling lebih efisien,” tandasnya.
BACA JUGA: Ada Peran Alumni ITS di Sepeda Thrill 2 Atlet Olimpiade Tokyo
Pihaknya juga menggunakan sistem electrical safety yang dapat mengontrol keandalan atau reliability pada kelistrikan lain, baik low voltage maupun high voltage.
“Hal ini memudahkan mobil mendeteksi adanya error, sebab sistem akan mati secara otomatis ketika hal itu terjadi,” tegasnya.
BACA JUGA: OXITS Atasi Kelangkaan Oksigen dengan Manfaatkan Nitrogen
Ia optimis, mobil ini tidak hanya untuk ajang di Jepang. Melainkan bisa diproduksi massal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News