
"Sempat mengalami kebanjiran, perampokan dan masih banyak tantangan lain, tetapi selama masih ada harapan, kami tetap melanjutkan perjuangan," imbuhnya.
Pandemi Covid-19 menjadi ujian bagi Revolt Industry lagi. Omzet mereka terjun bebas mencapai 80 persen.
"Kami memutar otak agar minimal biaya operasional bisa ter-cover dan pengurangan karyawan tidak perlu dilakukan. Pertahanan paling baik adalah dengan menyerang," kata Agung.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Promosikan Revolt Industry, Brand Kulit Surabaya
Inovasi desain produk mental manusia-manusia di dalamnya hingga kampanye, hingga Play Role Campaign untuk mengajak masyarakat membantu memilihkan perekonomian dilakukan.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi, tidak melulu menyalahkan keadaan, tapi apa yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri maupun sekitar. Sepuluh persen hasil penjualan kami donasikan ke yayasan," tegasya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News