
Kaya Ariel memperlihatkan bahasa simbol dengan objek utama perahu tradisional Pinisi dan Jukung. Ada pesan kesadaran dalam melestarikan lingkungan.
"Pinisi dan Jukung adalah perahu tradisional Nusantara. Kita sesungguhnya bisa belajar banyak dari kearifan tradisi dan menemukan solusi atas berbagai persoalan hidup kekinian," terangnya.
Sementara itu, Ariel menilai melukis dengan menggunakan sampah plastik memiliki kesenangan, kerumitan, dan rasa yang berbeda ketika berseni.
BACA JUGA: Madu Beerama Kediri Sediakan Beragam Produk
"Ada rasa lain ketika melukis dan saya merasa senang melakukannya," ungkapnya.
Dengan lukisan tersebut, dirinya ingin mengajak masyarakat untuk merenung ulang bahwa peradaban modern tidak selalu selaras dengan kehidupan palet bumi yang berkelanjutan. (jpnn/genpi)
BACA JUGA: Canggihnya Traktor Tangan Bertenaga Listrik Buatan ITS Surabaya
Lihat video seru ini:
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Ariel Sulap Sampah di Pantai Kenjeran Jadi Kolase Lukisan tentang Laut Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Ariel Sulap Sampah di Pantai Kenjeran Jadi Kolase Lukisan tentang Laut", https://jatim.jpnn.com/rek-ayo-rek/9917/ariel-sulap-sampah-di-pantai-kenjeran-jadi-kolase-lukisan-tentang-laut?page=2
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News