
Oleh karena itu, lantaran tak mau kegiatan ini memunculkan risiko, maka hanya peserta dalam kondisi bugar saja yang direkomendasikan mengisi acara.
"Ada 14 orang, mereka dari Surabaya, Lamongan, Sidoarjo, lalu dari Lumajang Jombang tidak hadir karena sedang sakit,"ungkapnya.
Sementara itu, Pingki Ayako salah seorang peserta Renjana Ingati menyebut membuat lukisan bertema nuansa pameran lampion di kawasan Tambak Bayan, Surabaya.
BACA JUGA: Pacitan Dobrak Fenomena Batu Akik, Persiapannya Niat Banget
"Jadi, masih bisa dibilang aku belum sepenuhnya move-on dari acara itu. Jadi, aku akan menggambar sesuatu yang berkaitan dengan pameran lampion di Tambak Bayan," terangnya.
Setiap pelukis mendapatkan ruang menggambar dengan ukuran antara 1 meter x 1,2 meter hingga 2 meter x 1,2 meter.
BACA JUGA: Tarian Langen Thengul Bojonegoro, Kolaborasi Seniman dan Bupati
Pingki mengaku, melukis di media kain memiliki tantang tersendiri, utamanya dalam soal kecepatan. Namun, dirinya merasa lega ketika mendapatkan pinjaman alat dari pihak hotel untuk mempercepat proses pengerjaan.
"Aku sendiri termasuk pelukis yang lambat tapi untungnya ini tadi dipinjami roll sama Surabaya suites Hotel. Jadi lumayan membantu mempercepat untuk nge-blok," ujarnya
BACA JUGA: Kabar Terbaru Situs Srigading, BPCB Jatim Petakan Lokasi
Selain kecepatan, kondisi emosional juga mempengaruhi lama waktu pengerjaan lukisan ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News