Kesenian Wayang Krucil Terkendala Regenerasi

Kesenian Wayang Krucil Terkendala Regenerasi - GenPI.co JATIM
Soeparno Padmowardoyo pengrajin Wayang Krucil di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung di Kabupaten Lumajang. (Foto: website Pemkab Lumajang)

Jatim.GenPI.co - Semua orang sudah pasti tak asing dengan kesenian wayang, jenisnya beragam, wayang kulit dan wayang golek.

Tapi ada satu lagi jenis wayang yang jarang diketahui, namanya wayang krucil.

BACA JUGA: Pasar Ikan Bandeng Gresik Sudah Buka, Cek Lokasinya

Dinamakan wayang krucil sebab bentuknya kecil dibanding dengan wayang kebanyakan. Ukurannya sekitar 30 cm saja dan bahannya dari kayu pipih (waru, pinus, atau mentaos).

Nah, kesenian wayang krucil dari Kabupaten Lumajang ini kabarnya tengah stagnan alias kesulitan mencari regenerasi muda yang mau meneruskan kesenian daerah tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Soeparno Padmowardoyo yang merupakan seorang pengrajin wayang krucil di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung itu.

“Sekarang tidak ada lagi generasi muda yang mau belajar membuat wayang krucil sebagai upaya melestarikan budaya. Sebenarnya, saya masih bersedia mengajari anak-anak muda untuk membuat wayang krucil, karena diusia lanjut seperti sekarang saya sudah tidak mampu lagi untuk memproduksinya,” kata Soeparno Padmowardoyo dikutip dari laman Pemkab Lumajang.

Lanjut dia, kesenian wayang krucil yang dijalaninya pernah mengalami masa kejayaan di tahun 90-an.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya