Ia mengatakan sering menghadiri pementasan hingga keluar kota, seperti Surabaya maupun di beberapa kota lain di Jawa Timur.
Selain itu, dikatakannya, bahwa saat masa kejayaannya dulu, dirinya mempekerjakan sekitar 15 orang karyawan untuk membuat kerajinan Wayang Krucil, karena banjir akan adanya pesanan yang datang dari area Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan.
BACA JUGA Berkas Usulan Gelar Pahlawan Syaichona Kholil Sudah di Mensos
Keahlian mendalang tersebut, diwarisi dari mendiang orang tuanya yang juga seorang dalang dari Kabupaten Blitar, dan dirinya bisa memainkan kesenian Wayang Kulit dan Wayang Krucil.
Perbedaannya adalah Wayang Kulit bercerita tentang cerita pewayangan, sedangkan Wayang Krucil umumnya bercerita tentang petunjuk hidup dan kisah nabi yang berasal dari Al Quran. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News