
Jatim.GenPI.co - Pemerintah Kota Madiun memutuskan menggelar tradisi budaya bulan suro pada Selasa (17/8) yang lalu. Tradisi tersebut ialah kirab pusaka aji.
Keputusan Pemkot Madiun menyelenggarakan tradisi itu untuk dilestarikan, sebagai warisan untuk generasi ke depan.
BACA JUGA: Macam-Macam Lomba 17-an, Mana Favorit Mu?
Tradisi ini adalah mengkirabkan, sejumlah pusaka berupa tombak, keris, sampai pedang. Di antaranya, Sidhem Kayon, Gunungan, Jangkung Amangkurat Emas, Keris Gayam, Keris ladrang, hingga pedang.
Kegiatan ini dimulai dari kediaman Wali Kota Madiun Maidi di Jalan Merpati dan berakhir di Rumah Dinas Wali Kota di Jalan Pahlawan Kota Madiun.
Pusaka-pusaka tersebut dibawa berkeliling Kota Madiun sembari berdzikir kepada Allah SWT.
"Kalau Muharram itu kan tahun Islam. Kemarin kita sudah menggelar doa bersama dan yasinan. Muharram ini kalau penanggalan Jawa kan Suro. Atas saran para budayawan, kegiatan yang menjadi tradisi Suro juga kita gelar secara terbatas," kata wali kota Maidi mengutip dari laman Kominfo Jatim, Sabtu (14/8).
Namun karena masih dalam masa pandemi, kirab dilakukan menggunakan mobil dan hanya diikuti delapan orang yang terdiri dari kepala OPD terkait.
BACA JUGA: Tradisi Jamasan Pusaka, Sambut Bulan Suro
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News