
Pihaknya juga memastikan, jika dalam waktu enam bulan peserta tidak dapat menjadi wirausahawan, maka masa pelatihan akan diperpanjang. Kerja sama ini diharapakan dapat mendorong para peserta untuk menjadi wirausahawan dan angkatan kerja yang kompeten di bidang tanaman anggrek.
Ke depan, program ini akan terus dikembangkan, tak hanya bekerja sama dengan petani nasional melainkan berencana menuju ekspor ke negara lain.
“Namun, fokus utama kami untuk saat ini adalah mencetak para wirausahawan di bidang budidaya dan pemasaran anggrek,” pungkasnya. (*)
BACA JUGA: Produksi Padi Bojonegoro Meningkat, Petani Ikut Senang
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News