“Kondisi tersebut mengakibatkan produksi cabai rawit di sentra produksi di Kabupaten Kediri berdasarkan luas tanam mengalami penurunan sekitar 10 persen sampai dengan 15 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya,” ungkap Suyono dilansir dari laman Disperindag Jatim.
Ia memprediksi jika harga cabai berangsur normal pada pertengahan Maret sampai Idul Fitri 2021.
Dengan melihat kenaikan harga cabai saat ini, Kepala Desperindag Jatim Drajat Irawan berupaya menstabilkan harga cabai.
Cara yang dilakukan dengan koordinasi dan sinergi dengan dinas terkait, pemerintah kabupaten/kota, serta asosiasi petani cabai di Jawa Timur.
“Produksi cabai sesuai dengan luas lahan perlu dimonitor, progressnya dipantau supaya antara luas lahan dengan kapasitas produksi serta distribusinya berjalan,” urai Drajat.
BACA JUGA: Pemkab Ngawi Punya Cara Ampuh Jaga Harga Gabah
Drajat menambahkan, untuk daerah yang terkena genangan air bisa memperbaiki saluran irigasi lahan tanaman cabai agar hasil tanaman cabai dan kapasitas produksinya bisa berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Pemprov Jatim juga telah memberikan Surat kepada pemerintah kabupaten/kota untuk terus melakukan monitoring dan melakukan upaya agar pengamanan panen cabai bisa berjalan dengan lancar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News