Petani Tulungagung Lakukan Hal ini Untuk Mengatasi Hama Tikus

Petani Tulungagung Lakukan Hal ini Untuk Mengatasi Hama Tikus - GenPI.co JATIM
Ilustrasi - Seorang petani di Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, menunjukkan bangkai tikus yang berhasil diburunya. (Antaranews Jatim/Louis Rika)

Tak hanya di papan semai, tikus juga menyerang bibit padi yang sudah disiapkan di sawah untuk ditanam.

"Serangan merata di sawah-sawah petani daerah sini. Benih sudah disiapkan, tapi paginya sudah diacak-acak oleh tikus," tutur Mulyati.

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah serangan hama tikus, mulai dengan membenamkan bibit yang akan ditanam ke dalam lumpur, hingga menyewa penembak senapan angin untuk memburu tikus.

Namun, jumlah tikus di sawah sepertinya terlalu banyak. Kendati telah banyak yang dibunuh dengan jebakan racun maupun ditembak, tikus-tikus masih saja terus menyerang.

Tikus adalah binatang nocturnal yang aktif di malam hari. Mulyati mengaku menyewa dua penembak senapan angin untuk membunuh tikus itu.

Tikus ini pada malam hari biasanya sembunyi di sela batang padi.

"Kalau tidak ditembak begitu, benihnya akan habis sebelum didaut (dicabut dari papan semaian)," katanya.

Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Pertanian Tulungagung Gatot Rahayu mengakui serangan hama tikus menjadi momok klasik yang dihadapi petani setiap kali memasuki musim tanam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya