
Terlepas dari itu, Syahrul menilai, akselerasi sektor pertanian harus terus dilakukan dari hulu hingga hilir. Mulai dari budi daya benih dilanjutkan petik pada pascapanennya, kemudian pengolahan hasil.
Setelah itu barulah pengemasan, dan dilanjutkan penentuan pasar yang tepat. "Keseluruhan ini harus dikorporasikan dengan baik, maka akselerasinya makin tinggi," ungkapnya.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, luas lahan keseluruhan di wiliyahnya sekitar 61.704,6 hektare, dengan 37.941,4 hektare di antaranya merupakan lahan sawah.
Sedangkan sisanya, 23.763,2 hektare tegalan. "Alhamdulillah di sini provitasnya cukup tinggi, sekitar 6,4 ton per hektare," katanya.
Pada tahun 2020 produksi padi sebesar 413.995,6 ton gabah kering giling (GKG). Sementara produksi jagung sebesar 132.555,1 ton dan kedelai sebesar 103,8 ton.
Di tahun 2021, di Gresik juga diprogramkan sasaran produksi padi sebesar 412.549 ton, jagung sebesar 166.322 ton dan kedelai 105 ton.
BACA JUGA: Produksi Beras di Jatim 2021 Mencapai 571 Juta Ton
Gresik, kata dia, umumnya menggunakan dua varietas yang dilakukan para petani di wilayahnya, yakni Inpari 42 dan Inpari 32..
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News