Kementan Tunjuk Banyuwangi Jadi Penyangga Cabai Rawit

Kementan Tunjuk Banyuwangi Jadi Penyangga Cabai Rawit - GenPI.co JATIM
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas panen cabai rawit. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)

Tapi pada awal 2021 produksi cabai rawit mengalami penurunan karena intensitas hujan tinggi sejak akhir tahun 2020.

Alhasil dengan cuaca buruk tersebut membuat cabai rawit rusak, karena terserang penyakit .

Imbasnya harga pun meroket di atas angka Rp 100 ribu per kilogram.

"Rata-rata tanaman pada bulan Agustus dan September 2020. Mulai belajar berbuah usia tiga sampai empat bulan. Kalau kondisi normal bisa 20 kali petik. Bisa bertahan delapan sampai sepuluh bulan. Namun karena intensitas hujan tinggi, risiko serangan hama penyakit juga semakin tinggi. Seperti penyakit cacar dan sebagainya," paparnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyambut baik program dari Kementerian Pertanian ini.

BACA JUGA: Agrowisata Petik Jambu Keristal Bojonegoro Mulai Panen

Banyuwangi yang dikenal sebagai sentra cabai. Sangat tepat jika memilih Banyuwangi menjadi penyangga komoditas cabai rawit.

"Tentu kami sangat mengapresiasi. Banyak lahan kami yang bisa ditanam cabai. Seperti Wongsorejo dan beberapa lokasi lainnya. Tentu nanti akan kita sebar dibeberapa lokasi," kata Ipuk. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya