Faktanya, HPP Gabah di Situbondo Sudah Turun Karena Isu Impor

Faktanya, HPP Gabah di Situbondo Sudah Turun Karena Isu Impor - GenPI.co JATIM
Ilustrasi panen raya - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo Kecamatan Duduk Sampean Kabupaten Gresik Jawa Timur, Jumat (12/3/2021). ANTARA/HO-Kementerian Pertanian/aa. (Handout Kementerian Pertanian)

Data yang disampaikannya Bulan Maret hingga April 2021 Situbondo masuk masa panen raya padi. Dengan rincian luas lahan siap panen pada Maret tercatat 8.112 hektare. 

Sedangkan di Bulan April, areal persawahan yang siap dipanen mencapai 7.203 hektare. 

Bila mengaca pada produksi tahunan beras di Situbondo, setiap tahunnya surplus sekitar 80 ribu ton. 

Sentot mengaku telah melakukan upaya-upaya, berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani, termasuk koordinasi dengan Badang Urusan Logistik (Bulog).

BACA JUGA: Stok Beras di Jawa Timur Melimpah, Khofifah: Tak Perlu Impor

"Bulog kami proyeksikan bisa menyerap gabah petani Situbondo sekitar seribu ton gabah. Langkah ini sangat penting, karena jika harga gabah dibeli di bawah HPP petani akan rugi," ungkapnya. 

"Ditambah lagi isu impor beras terus menguat, tentu ini akan dimainkan oleh pedagang besar," imbuhnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya