Pasien Omicron Meningkat, Psikolog UB Malang Beri Tips Penting

GenPI.co Jatim - Covid-19 varian Omicron penyebarannya terus meningkat di Indonesia. Per Senin (10/1) tercatat total pasiean terjangkit virus ini di Indonesia mencapai 509 kasus.

Sekretaris Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Ika Herani memberikan tips agar masyarakat tidak panik ketika menghadapi situasi seperti ini.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tidak lengah dalam penerapannya.

BACA JUGA:  Omicron Masuk, Polda Jatim Pertimbangkan Aktifkan Covid-19 Hunter

“Lebih asertif juga kepada orang lain untuk saling mengingatkan, menjalankan dan menerapkan prokes,” ujarnya tertulis, Kamis (13/1).

Pakar Psikologi Kesehatan ini menyarankan agar warga tetap mengikuti berita yang ada, namun mulai membatasi dan tidak impulsif.

BACA JUGA:  Dinkes Surabaya Pakai Metode Surveilans, Monitor Omicron

Terlebih, saat ini banyak sekali berita-berita hoaks yang menimbulkan kepanikan.

“Jangan mudah percaya kepada berita hoaks. Pastikan keandalan berita yang kita baca atau dengar terlebih dahulu. Jangan mudah menyebarkan berita yang tidak benar,” kata dia.

BACA JUGA:  Dinkes Kota Batu Gencar Tracing, Antisipasi Omicron

Satu yang pasti, Ika Herani meminta tiap warga tetap berpikir positif meski saat ini penyebaran varian Omicron terus terjadi.

“Fokus pada masa depan. Mencegah lebih baik daripada mengobati dan selalu berpikir positif," katanya.

Jika dibandingkan dengan varian Delta dan Omicron, Ika Herani menganggap situasi psikologis warga saat terjadinya varian Delta lebih mencekam.

Karena, saat itu kondisi vaksin belum merata dan tingkat kepatuhan atas penerapan protokol kesehatan masih rendah, sehingga rentan terjadi penularan.

“Kalau yang pandemi ketiga ini sudah dijelaskan lebih detail harus apa untuk mencegah dan jika mengalami. Di sisi lain memang mereka yang telah vaksin merasa lebih secure dan aman. Tapi tetap harus tetap jaga prokes jangan lengah,” bebernya.

Dia berharap warga memiliki sikap yang positif terhadap gerakan vaksinasi dan patuh pada prokes.

Menurutnya, Langkah yang diambil dengan menerapkan protokol kesehatan ini juga menjadi salah satu hal yang positif untuk mencegah penambahan penderita Omicron. (*)