GenPI.co Jatim - Pria botak terkesan seksi. Tapi benarkah pria botak memiliki hasrat berhubungan ranjang tinggi?
James Hamilton, peniliti asal Yale pernah melakukan penelitian pada 60-an. Dia mempelajari 21 anak laki-laki yang dikebiri karena didagnosis mengalami masalah prilaku atau mental.
Sekadar diketahui, pengebirian ini dilakukan dengan menurunkan hormon terstosteron.
Hamilton mengikuti perkembangan anak-anak tersebut. Hasilnya, setelah berusia lanjut mereka tidk menunjukkan tanda-tanda kebotakan.
Sementara pria yang seumuran dengan hormon testosteron masih ada mengalami kebotakan.
Kahadiran hormon terstosteron memungkinkan untuk berubah menjadi zazt aktif lainnya, seperti dihidrosteron.
Zat aktif dari metabolit ini, dipercaya dapat mengecilkan folikel rambut di kulit kepala, mencegah pertumbuhan, dan menyebabkan kebotakan.
Kendati demikian, tingkat kebotakan tidak hanya ditentukan oleh testosteron. Bisa juga karena faktor lainnya, seperti keturunan pria dan pengaruh pada gaya hidupnya.
Karena itu, kepala botak tidak ada mencerminkan maskulinitas, apalagi nafsu begituan di ranjang.
Hasraf berhubungan ranjang tinggi dipengaruhi beberapa faktor, seperti, usai. Semakin muda usia, keinginan berhubungan ranjang juga tinggi.
Kemudian kebugaran fisik pria. Orang yang masih kuat naik tangga atau jogging tanpa kehabisan napas, kemungkinan ranjangnya juga masih greng.
Terakhir kadar testosteron yang tinggi memengaruhi hasrat dalam berhubungan ranjang. (Hello Sehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News