GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menyediakan sarana pemeriksaan penyakit HIV/AIDS, di sejumlah fasilitas kesehatan.
Kesiapan sejumlah fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan HIV/AIDS itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina.
"Pemeriksaan kami lakukan di 63 puskesmas. Kemudian, di 54 rumah sakit, satu klinik berbasis komunitas dan satu klinik kantor kesehatan pelabuhan (KKP)," kata Nanik di kantornya, Selasa (18/1) sore.
Selain itu, dari ke-63 puskesmas beberapa diantaranya menyediakan layanan bebas biaya.
"Penanaganan yang sudah kami lakukan itu adalah kita memberikan pengobatan. Ada layanan gratis di 13 puskesmas dan 10 rumah sakit," jelasnya.
Soal kasus HIV/AIDS itu, Nanik tak jika jumlah tersebut terbilang sangat besar. Namun, angka tersebut bukan merupakan yang jadi temuan tersebar.
Karena, dalam kurun waktu lima tahun tekahir jumlah paling tinggi justru ditemukan di tahun 2018 tahun.
Meski begitu, Nanik tak menyebut berapa jumlah pasti angka HIV/AIDS saat itu.
"Paling tinggi justru tahun 2018, tetapi sebenarnya (angka HIV/AIDS) sudah bisa turun dari tahun 2018, 2019, 2020, dan 2021 ada penurunan," jelasnya.
Namun, Nanik memastikan, bahwa ketika mendapati adanya laporan kasus HIV/AIDS pihaknya langsung melakukan penanganan.
"Yang jelas begitu ada kasus kita langsung obati," terangnya.
Nanik menambahkan, penderita HIV/AIDS juga mendapatkan pendampingan dan konseling rutin. Kemudian, pihaknya melaksanakan home care dengan berkunjung langsung ke rumah penderita.
"Kita memberikan dukungan. Kalau dari kelurahan juga ada permakanan untuk mereka yang tidak mampu," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News