GenPI.co Jatim - Angpau jadi hal yang lekat dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Amplop berciri khas merah berisikan uang dengan nominal beragam itu selalu hadir di tengah perayaan Tahun Baru China tersebut.
Masyarakat Tionghoa memaknai pembagian angpau, yakni sebagai wujud menebar kebahagaian kepada orang lain dalam momen Tahun Baru Imlek.
Humas Klenteng Boen Bio Liem Tiong Yang mengatakan, pemberian angpau bukan dimaksudkan untuk mendapatkan timbal balik dari apa yang telah dilakukan kepada orang lain.
Kendati demikian, bukan tak mungkin si penerima untuk mengirimkan harapan terbaik bagi pemberi angpau tersebut.
"Untuk mencapai kebahagiaan salah satu cara pemenuhannya adalah uang. Makanya ada kalimat yang mengatakan uang bukan segalanya, tapi segala-galanya butuh uang," kata Liem, Senin (30/1).
Terkait isi angpau, kata Liem, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Tak ada patokan dalam pemberiannya. Pemberi bebas memasukkan besaran uang sebagai isiannya.
Leim mengatakan, ada pepatah khusus dari orang Tionghoa, yakni memberi tak akan membuatmu miskin. Artinya, dengan berbagi kebahadian, berkah dan kesenangan akan hadir.
Sementara untuk warna merah pada angpau dikaitkan dengan kebahagiaan.
"Dalam angpau itu ada uang, ya kalau mau bahagia carilah uang dengan kerja dan baru bisa merasakan kebahagiaan. Tidak hanya menerima angpau, tetapi harus berbagi kebahagiaan juga," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News