Dinkes Kota Malang Edukasi Penyakit Jantung, Ancaman Nomor 1

18 Februari 2022 08:30

GenPI.co Jatim - Penyakit jantung menjadi ancaman bagi setiap orang, dimana dalam hitungan beberapa menit saja bisa terjadi serangan jantung yang mengakibatkan kematian.

Dinas Kesehatan Kota Malang bekerja sama dengan Hasna Medika Malang menggelar edukasi berupa webinar Tatalaksana Kegawatdaruratan Jantung dengan topik ‘1…2…3… Keep Your Heart Beating’.

Kejadian kegawatdaruratan jantung terjadi begitu cepat dan tidak dapat diprediksi dan banyak pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) sudah dalam keadaan mengancam nyawa.

BACA JUGA:  Waspada Kebanyakan Makan Garam, Sebabkan Obesitas

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) selama 2013 hingga 2019 terjadi tren peningkatan kejadian kardiovaskular atau penyakit jantung. Oleh karena itu, para tenaga kesehatan dituntut memiliki kompetensi melaksanakan tatalaksana kegawatdaruratan dengan cepat dan tepat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengungkapkan pada 2021 lalu angka kasus kardiovaskular di Kota Malang cukup tinggi, yakni penyakit jantung koroner 2489 kasus dan gagal jantung 3458 kasus.

BACA JUGA:  Sebelum Begituan di Kamar Mandi, Ketahui Dulu Risikonya

“Ada aplikasi acute coronary syndrome yang telah dijalankan di layanan kesehatan primer terutama puskesmas. Aplikasi itu telah disediakan di puskesmas dan bisa mendeteksi dini gejala penyakit jantung,” terang Husnul, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/2)

Lebih lanjut, setelah dideteksi lalu bisa dilakukan stabilisasi di layanan primer. Puskesmas juga telah memiliki fasilitas elektrokardiogram (EKG) dan beberapa obat-obatan kegawatdaruratan jantung.

BACA JUGA:  Badan Pegal Linu, Berikut ini Tips Ampuh Mengatasinya

Sementara itu, Prof Mohammad Saifur Rohman mengungkapkan masih banyak terlihat titik kelemahan yang menyebabkan keterlambatan pelayanan kepada pasien kardiovaskular. Keterlambatan ini menyebabkan dampak yang sangat besar.

“Telat beberapa jam berbeda dampaknya dengan yang ditangani tepat waktu. Kalau sudah terlambat tidak akan bisa diulangi, karena jantung ini adalah irreversible (tidak dapat diubah, red). Jadi kita berjuang dengan waktu dan mengencangkan ikat pinggang membuat sistem dari hulu ke hilir untuk meningkatkan pelayanan,” ujarnya.

Saifur berharap dengan adanya webinar, para tenaga medis, masyarakat maupun fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjutan dapat dilakukan lebih cepat dalam hal meningkatkan kegawatdaruratan jantung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM