GenPI.co Jatim - Perubahan waktu tidur biasa terjadi pada orang dewasa. Penyebabnya bermacam, mulai dari faktor umur, kesibukan, aktivitas, kebiasaan berolahraga, stress, dan berbagai kondisi lingkungan.
Pola tidur bisa juga berubah karena waktu terjaga yang lebih awal, sehingga harus dibayar di waktu lain.
Kondisi tersebut biasa disebut dengan utang tidur atau slep debt.
Lantas apa dampaknya mengubah pola tidur? Berikut ini penjelasannya.
1. Gangguan sekresi hormon
Tidur waktunya tubuh untuk memproduksi berbagai hormon penting yang berfungsi bagi metabolisme.
Misalnya hormon kortisol yang berfungsi untuk tetap terjaga pada siang hari, hormon pertumbuhan yang membantu mengatur pertumbuhan massa otot, dan hormon reproduksi.
Tak hanya itu, tidur memproduksi FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) yang mengatur fungsi organ reproduksi dan perkembangan pada masa pubertas.
Kurangnya tidur pada malam hari bisa menganggu sekresi dan kinerja hormon tersebut.
2. Memicu kegemukan
Kurangnya waktu tidur malam karena perubahan pola bisa memicu sekresi hormon yang menyebabkan kegemukan.
Hormon tersebut memicu rasa lapa pada siang hari dan membuat seseorang makan lebih banyak. Setelah itu kemungkinan akan mulai mengantuk.
Aktivitas pada siang hari pun jadi berkurang dan energi tak terpakai. Selain itu juga dapat mengurangi massa otot. Orang dewasa yang kurang tidur pada malam hari dapat menghilangkan massa otot.
3. Meningkatkan risiko kardiovaskuler
Penelitian terbaru oleh Dr. Patricia Wong terungkap bahwa perubahan pola tidur dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah.
Tidur pada waktu abnormal menganggu metabolisme tubuh di siang hari, sehingga kadar lemah cenderung akan meningkat.
4. Diabetes mellitus
Penelitian yang dilakukan oleh Yu dan kolega menunjukkan perubahan pola tidur dapat menyebabkan risiko terjadinya diabetes mellitus. Pada laki-laki risiko tersebut dapat meningkat 3 kali lipat. (Hello Sehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News