Waspada Gejala Hipotiroid Kongenital Anak, ini Kata Ahli

16 Maret 2022 19:00

GenPI.co Jatim - Dokter spesialis anak dengan subspesialis endokrinologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Dr Muhammad Faizi dr Sp A(K) menyebut, beberapa gejala bisa nampak pada bayi pengidap penyakit hipotiroid kongenital.

Namun, pada fase awal kondisi akan terlihat normal seperti biasanya.

Keadaan selanjutnya, kondisi bayi akan mengalami penurunan. Lama-kelamaan penampakan yang muncul adalah malas minum, malas gerak, muncul gejala pembengkakan pada wajah dan lidah, suara serak sampai muncul hernia umbilikal (usus terpotong).

BACA JUGA:  Daftar Minuman Ampuh Hilangkan Insomnia, Langsung Pulas

"Kalau menjumpai anak sudah mendapatkan gejala, itu artinya kita terlambat," kata Faizi tertulis, Rabu (16/3).

Hipotiroid kongenital merupakan kondisi kelenjar tiroid yang tidak terbentuk sempurna, sehingga produksi hormon tiroidnya sangat terbatas. Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan retardasi mental pada anak.

BACA JUGA:  Tips Berhubungan Ranjang Pria Berumur, Kuat Tahan Lama

Oleh karena itu, dia meminta proses skrining kondisi bayi harus dilakukan sedini mungkin.

Sementara, prevalensi penyakit hipotiroid kongenital di Indonesia cukup tinggi dengan perbandingan 1:2736 anak per tahunnya.

BACA JUGA:  Tuntun Istri Sentuh 8 Titik ini, Suami Keenakan di Ranjang

"Screening dapat dilakukan pada saat bayi berusia 48–72 jam. Hasil screening dapat dikonfirmasi pada saat ia berusia 14–30 hari," jelasnya.

Faizi menambahkan, pengidap hipotiroid kongenital akan menerima terapi pengganti hormon seumur hidup.

Pengobatan hipotiroid kongenital itu harus dilaksanakan secepat mungkin. Keterlambatan terapi dapat menurunkan potensi IQ anak sebanyak lima sampai sepuluh poin.

"Yang terpenting adalah apabila anak tersebut tidak terdeteksi sejak dini, maka bisa dipastikan anak ini akan tumbuh menjadi seorang yang retardasi mental atau idiot," terangnya.

Kelainan yang diakibatkan hipotiroid kongenital bersifat irreversibel atau tidak bisa pulih kembali. Fungsi luhur dan intelektualnya akan terganggu.

"Screening hipotiroid kongenital ini sudah dilakukan sejak awal tahun tujuh puluhan. Pada negara maju sudah menjadi wajib, mandatory pada setiap bayi lahir, ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini sedang gencar dipromosikan agar anak-anak Indonesia juga harus dilakukan screening hipotiroid kongenital pada setiap bayi baru lahir. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM