GenPI.co Jatim - Gorengan paling nikmat dimakan sebagai takjil berbuka puasa, namun anda sebaiknya tetap waspada ada bahaya yang mengintai.
Berikut ini adalah dampak memakan gorengan ketika berbuka puasa:
1. Menyebabkan iritasi usus
Lemak adalah zat gizi yang paling lambat dicerna dibandingkan karbohidrat, protein, vitamin, dan sebagainya.
International Journal of Molecular Medicine menyebut makanan berlemak tinggi atau bahaya makanan berminyak dapat memicu sakit perut, kram, dan diare.
Kondisi ini dapat terjadi khususnya bagi orang dengan gangguan sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus dan pankreatitis (radang pankreas) akut.
2. Merusak bakteri baik dalam usus
Beberapa penelitian menyebut, makanan berminyak dapat membahayakan bakteri yang hidup di usus anda.
Kumpulan bakteri ini termasuk ke dalam mikrobiom usus.
Bakteri sehat bekerja untuk mencerna serat, membantu mengendalikan respons tubuh terhadap infeksi dan membantu meningkatkan kolesterol HDL.
Sering makan gorengan saat buka puasa justru meningkatkan jumlah bakteri usus yang jahat dan mengurangi jumlah bakteri baik.
Apabila terus dilakukan, dalam jangka panjang, perubahan ini berisiko meningkatkan obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes dan penyakit parkinson.
3. Menyebabkan obesitas
Makanan tinggi lemak menyebabkan penambahan berat badan karena kandungan kalorinya yang tinggi.
Dalam 100 gram kentang goreng bisa mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak.
Beberapa studi observasional juga menyebut asupan makanan berlemak dan cepat saji dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
Obesitas sendiri bisa memicu berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker.
Anda sebaiknya menghindari makan gorengan saat buka puasa jika tidak ingin bertambah berat badan setelah Ramadan. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News