GenPI.co Jatim - Penderita diabetes tetap bisa berpuasa, asalkan memperhatikan beberapa rambu-rambu yang harus dipatuhi dari dokter.
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Dr dr Libriansyah MM., Sp.PD., K-EMD., FINASIM,. AIFO-K., MM., CIPA, menjelaskan, pemberian obay bagi penderita diabetes menjadil hal utama yang harus diatur serinci mungkin.
Selain obat, asupan mineral dari pola minum air putih juga harus diperhatikan.
"Jadi, malam hari sesudah buka puasa itu kita harus minum yang banyak sampai menjelang sahur. Minimal 8 gelas harus diminum per hari," kata Libriansyah saat dihubungi GenPI.co Jatim, Selasa (5/4).
Libri juga menyebut bahwa asupan makanan bagi para pengidap diabetes dianjurkan melihat pada jumlah takaran kandungannya. Artinya porsi yang diberikan harus sama dan tidak boleh berlebih saat berbuka maupun sahur.
Jika tak diatur, hal tersebut bakal makin memperburuk kondisi pasien diabetes.
"Semuanya akan mempengaruhi kadar glukosa dalam darah, bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi, bahkan dapat memperberat keadaan kesehatan penyandang diabetes," terangnya.
Libri menegaskan, secara prinsip pasien penyakit diabetes tetap diizinkan untuk berpuasa, hanya saja harus benar-benar memahami tingkatan kondisi tububnya sendiri.
Di samping itu, pengidap diabetes harus rutin melakukan pengecekan kadar gula dalam tubuh.
Pasien diabetes disarankan membatalkan puasanya jika dalam kondisi tertentu, seperti gula darah <70mg/dl, gula darah >300mg/dl, terdapat gejala hipoglikemia, dan hiperglikemia.
Libri menerangkan gejala hipoglikemia punya ciri-ciri, yakni tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, lapar, perubahan kesasaran, kebingunan dan nyeri dikepala.
"Kemudian ada gejala hiperglikemia, seperti rasa haus yang hebat, lapar, sering kencing, rasa lemah, kebingunan, mual atau muntah, dan nyeri perut," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News