GenPI.co Jatim - Masyarakat yang tengah menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadan harus memperhatikan pola makan ketika berbuka puasa. Apalagi bagi para pengidap kolesterol tinggi.
Ahli gizi Universitas Airlangga/Unair Stefania Widya Setyaningtyas mengatakan, pembagian waktu makan saat kondisi berpuasa merupakan salah satu cara untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Dia mengatakan, ada dua hal yang harus dicermati, yakni porsi dan frekuensi makan.
Artinya, penderita kolesterol tinggi maupun masyarakat umum harus mencukupi kebutuhan gizi secara beragam dan seimbang.
"Jangan mengonsumsi satu makanan dengan proporsi berlebihan. Misalnya, nasinya banyak lauknya sedikit, banyak minum manis," kata kata Stefania, Rabu (20/4).
Tak hanya pola makan, jenis kudapan dengan rasa manis, olahan bersantan, dan berminyak sebaikanya tak dikonsumsi. Bahkan, penderita kolesterol tinggi diminta untuk menghindarinya.
Dia menyebut, terdapat dua sumber makanan berlemak dua, yakni hewani atau bersumber dari hewan dan nabati yang berasal dari tumbuhan.
Lemak baik yakni jenis yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Seperti lemak tak jenuh, omega 3, biji-bijian, dan minyak yang tidak dipanaskan.
"Nah lemak ini ada yang baik dan yang jahat,"
Selain pola makan, penderita kolesterol tinggi disarankan melakukan aktivitas fisik dan istirahat teratur. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News