Jatim.GenPI.co - Masa pandemi rupanya tidak hanya menambah jumlah penderita Covid-19, tetapi juga penyakit parkinson.
Spesialis Bedah Saraf Konsultan Fungsional National Hospital Surabaya Dr dr Achmad Fahmi SpBS (K) FINPS menyebut, jumlah pasien parkinson melesat selama pandemi.
BACA JUGA: Manfaat Puasa untuk Kulit Berjerawat
"Penderita parkinson di atas usia 50 tahun dalam 3,5 tahun terakhir ini mencapai 100 ribu pasien," ungkapnya.
Penyakit ini banyak diderita lansia yang masuk dalam kriteria usia penerima vaksin Covid-19.
Penelitian yang dilakukan oleh Movement Disorder Society juga mengatakan kalau penderita parkinson diperbolehkan mendapat vaksin Covid-19.
Meski begitu, penderita parkinson tak serta-merta bisa langsung mendapat vaksin.
Achmad menyebut, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti screening awal.
"Selanjutnya, pasien yang memiliki komplikasi juga tidak bisa mendapat vaksin Covid-19," kata Achmad.
BACA JUGA: Sel Kulit Mati, Alasan Wajah Kusam Selama Puasa
Banyak pasien parkinson yang penyakitnya diikuti oleh komplikasi layaknya diabetes dan darah tinggi.
"Jadi sebetulnya jika ada pasien parkinson tidak bisa ikut vaksin itu karena memang memiliki penyakit bawaan," ujarnya. (del)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News