Busana Pengusaha Tulungagung Laris Manis Hingga Negara Tetangga

06 Mei 2022 12:00

GenPI.co Jatim - Kesuksesan memang tidak serta merta hadir di depan mata, melainkan wajib diusahakan. Hal inilah yang dilakukan seorang pengusaha fasyen asal Tulungagung Arif Fathurohman.

Pengusaha muda ini menjelaskan awal mula merintis bisnis fesyennya dari nol.

"Saya mengawali bisnis bukan terjun untuk bisnis tujuannya, tapi lebih kepada belajar marketing," katanya dikutip dari YouTube Pecah Telur berjudul Bisnis Fashion, Mengkaryakan Tetangga yg Bisa Jahit & Teman Ngopi Sbg Marketingnya yang diunggah pada 30 Agustus 2021.

BACA JUGA:  Tips Berikut Ampuh Banget Bikin Suami Tahan Lama di Ranjang

Nah, keuletan Arif terjun di dunia bisnis semakin keras karena untuk biaya kebutuhan, membantu orangtua, dan berkuliah.

"Saya background dari keluarga yang kurang mampu. Saya kuliah mendapatkan beasiswa, saya angkatan pertama bidik misi," ungkapnya.

BACA JUGA:  Tips Konsumsi Makanan Lebaran dari Dosen FKM Unair

Berbagai jenis bisnis digeluti Arif tanpa kenal lelah, mulai dari berjualan kemasan makanan dan jasa translate bahasa.

"Saya buka translate bahasa Jepang karena kebetulan punya teman yang ambil jurusan Sastra Jepang," ujarnya.

BACA JUGA:  Dokter Boyke Bagi 5 Tips Buat Istri Betah di Ranjang

Tak hanya itu, Arif juga membuka usaha kaos bersama salah seorang temannya.

"Saya sama teman kuliah di Malang membuat kaos Islami anak. Tapi Allah berkata lain, saya jalan enam bulan terpaksa tutup," ulasnya.

Namun dibalik kegagalan ternyata ada pintu rezeki lain yang terbuka, Arif memulai membuka usaha fesyen busana muslim.

"Alhamdulillah 2013 saya memulai bisnis Adzkia. Saya memutuskan membuka bisnis ini karena lagi booming busana muslim syari lagi stabil," bebernya.

Arif menceritakan awal mula berbisnis busana muslim dari uang Rp100.000 dari orangtua untuk dibelikan bahan kain.

"Saya minta uang ke orangtua Rp100.000 untuk membuat contoh baju. Saya kasih ke bulek yang kebetulan penjahit untuk dibuatkan baju model seperti ini." tuturnya.

Setelah jadi, Arif lantas nekat mengunggah ke media sosial Twitter ketika itu. Tak berhenti sampai disitu, dia membuat logo desain merek busana muslimnya.

Berkat ketekunan, keuletan, dan semangat, akhirnya Arif berhasil mendapatkan pelanggan meskipun awalnya banyak kritik dan saran.

"Kuncinya saya yakinkan pelanggan, mendengarkan pelanggan. Bahkan yang membantu saya pertama dari pelanggan, bisa dikatakan resseler," kata Arif.

Berangkat dari sanalah bisnis busana muslim tersebut perlahan berkembang, dari mulai open order hingga membawa karung dari Tulungagung tempat produksi ke Malang untuk dipasarkan.

Nah, karena semakin tinggi permintaan Arif pun merelakan meninggalkan kuliah dan fokus berbisnis.

Pengorbanannya tak sia-sia, saat ini busana muslimnya sudah banyak peminat dari negara tetangga.

"Jadi yang pakai produk saya itu orang Indonesia yang ada di Hongkong, Malaysia dan Taiwan," bebernya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM