GenPI.co Jatim - Momen libur lebaran 2022 masih berjalan. Tunjangan hari raya (THR) juga sudah cair. Perlu sikap bijak untuk menghemat pengeluaran agar pendapatan yang masuk tak menguap sia-sia.
Pakar Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Imron Mawardi menyarankan, jika ingin menghemat masyarakat harus memperhatikan alokasi dana antara kebutuhan utama dan keperluan lainnya.
Ketika kebutuhan utama sudah tercukupi, THR bisa digunakan untuk membeli keperluan lain.
Hanya saja, semua keperluan yang memang diinginkan di luar kebutuhan utama harus dibelanjakan secara bijak.
"Ada kebutuhan dan ada keinginan. Jadi diutamakan kebutuhan terlebih dulu, jangan keinginan," kata dosen ekonomi syariah itu, Jumat (6/5).
Dia mengusulkan untuk membuat skala prioritas agar anggaran yang dikeluarkan bisa tercatat secara rinci.
Selain itu, masyarakat juga disrankan tak terpengaruh pada diskon besar-besaran.
"Apalagi kalau kita muslim itu kan yang paling penting itu kan utilitas, bahwa sesuatu yang kita beli harus sesuatu yang memang punya manfaat yang paling besar," kata Imron.
Gaji dan THR juga lebih baik ada yang diinvestasikan. Namun, masyarakat harus melihat sisi potensial dari investasi yang ingin dijalankan.
"Gunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban dan kewajiban tertunda. Kemudian, setelah itu belanja sesuai rencana dan berdasarkan prioritas," katanya.
"Ketiga, hanya membelanjakan kepada hal-hal yang memang dibutuhkan dan yang keempat tetap menyisihkan THR yang merupakan pendapatan bukan rutin ini untuk saving," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News