GenPI.co Jatim - Badan kesehatan dunia atau WHO mengumumkan kejadian luar biasa (KLB) hepatitis akut setelah ditemukannya sejumlah kasus di Eropa dan Amerika.
Di Indonesia sejauh ini sudah ada 18 laporan yang mengarah ke gejala hepatitis akut.
Dokter Spesialis Anak RS Adi Husada Undaan Wetan dr Annie Kusumadewi Sp.A angkat bicara soal hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya tersebut.
"Untuk hepatitis Akut yang saat ini menjadi perhatian, yaitu hepatitis akut yang belum dietahui penyebabnya. Tidak ditemukan virus hepatitis A,B,C,D, maupun E," kata dr Annie kepada GenPI.co Jatim.
Secara umum, kata dia, gejala hepatitis bisa dilihat, seperti penurunan kesadaran dan terjadi kejang, penyakit kuning, gatal, nyeri pada bagian sendi, hingga mual atau muntah.
Tak hanya itu saja, gejala lain juga bisa muncul, di antaranya lesu, hilang nafsu makan, diare, warna urin gelap, dan tinja yang berwarna pucat.
Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan hepatitis di laboratorium didapatkan peningkatan Aspartate transaminase (AST) atau Alalnine transaminase (ALT) lebih dari 500 U/L.
Dokter Annie meminta masyarakat untuk tetap mewaspada. Tidak hanya hepatitis akut, tetapi juga yang jenis A, B, C, D, dan E.
Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
"Cuci tangan, minum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri-sendiri, dan memakai masker dan menjaga jarak," terangnya.
Ketika ditemukan gejala hepatitis, orang tua diminta segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Jika ditemukan anak dengan gejala kuning, mual muntah, nyeri perut, diare, penuruan kesadaran atau kejang, lesu, demam tinggi, segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News