GenPI.co Jatim - Pijat kretek tulang atau Chiropartic sudah menjadi fenomena umum di kalangan masyarakat.
Praktik kretek-kretek, saat ini juga sering kali ditemui melalui banyak tayangan yang tersebar di dunia maya.
Chiropractic merupakan metode untuk mengembalikan fungsi sendi agar mampu bergerak seperti sedia kala.
Walhasil, praktik kretek-kretek tak bisa dilakukan sembarangan. Lantaran butuh diagnosa terlebih dahulu sebelum menjalankan terapi.
Dokter spesialisas bedah saraf Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan, Surabaya dr. Muhammad Faris SpBS(K)Spine, FINSS menyebut, chiropractic aman dilakukan, asalkan dikerjakan oleh orang yang kompeten.
Biasanya, orang yang ahli bidang ini disebut dengan chiropractor.
"Fenomena kretek, kalau misalkan yang mengerjakan itu bersertifikat dan dia kompeten, itu dibolehkan," kata dokter Faris kepada GenPI.co Jatim, Senin (13/6).
Jika dilakukan oleh sembarang orang, hal tersebut bisa menimbulkan bahaya. Sebab, orang telah mengantongi sertifikat akan mengetahui batasan penerapan terapi pada pasien.
"Kalau dikretek orang lain sampai teriak apalagi tidak bersertifikat itu yang bahaya," terangnya.
Selain dilakukan terapis yang kompeten, Faris juga menyebut bahwa pasien harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berobat.
Dia mencontohkan, ketika seseorang usai melakukan chiropractic, namun keluhan pada tulang belakangnya kembali muncul, pesien tersebut harus segera berobat.
Faris menjelaskan, praktik kretek-kretek bukan merupakan cara menyembuhkan keluhan, terutama soal syaraf kejepit. Hal itu tetap membutuhkan prosedur medis.
"Kalau syaraf terjepit tetap perlu dioperasi. Jadi, operasi itu bermacam-macam, endoskopi juga termasuk operasi, mikroskopik juga," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News