Fenomena Video Adang Truk Viral, Dosen Unair Ikut Berkomentar

20 Juni 2022 04:00

GenPI.co Jatim - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Wiwin Hendriani SPsi MSi menerangkan, aksi mengadang truk kini menjadi perosalan perilaku remaja yang harus ditangani.

Alih-alih ingin viral, malah nyawa yang jadi taruhannya. Di sisi lain, sopir truk juga bisa jadi korbannya.

"Menjadi persoalan perilaku remaja, sebagai akibat dari proses belajar yang salah dalam menghadapi tren di media sosial," kata Wiwin melalui keterangan tertulis, Minggu (19/6).

BACA JUGA:  Sepeda Tua Faizal Curi Perhatian di CFD, bak Pengantar Pos Lawas

Remaja, kata Ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) itu, berada di dalam fase perkembangan yang belum sepenuhnya matang, mereka masih dalam masa pembentukan identitas diri.

"Hal ini bermuara pada sikap dan perilaku remaja yang labil, mudah terbawa pengaruh sekitar, mudah terstimulasi oleh hal-hal yang menarik baginya, dan banyak didorong oleh kebutuhan memperoleh pengakuan orang lain," ujarnya.

BACA JUGA:  Human Trafficking Marak, Satpol PP Kota Malang Gencarkan Operasi

Peran orang tua menjadi andil besar dalam mengatasi fenomena menghadang truk. Pendampingan harus dilakukan secara maksimal.

Dosen Unair ini menyebut, terdapat dua variabel pertanyaan yang sebenarnya harus dipahami orang tua. Sehingga, anak bisa berada di dalam pola asuh yang tepat, seperti seberapa cukupkah orang tua memberikan stimulasi perkembangan yang mampu memperkuat kontrol diri pada anak.

BACA JUGA:  Jelang Iduladha Harga Sapi di Malang Anjlok, Pedagang Resah

"Sudah tepatkah langkah orang tua dan keluarga dalam membantu anak memahami dirinya dengan baik, mampu mengelola emosinya, dan memiliki wawasan serta keterampilan sosial yang memungkinkannya memilih perilaku yang tepat di tengah beragamnya pengaruh di sekitar?," jelasnya.

Orang tua juga harus menyadari pendampingan pada remaja berbeda dengan pola yang diterapkan pada anak-anak. Sebab, tiap tahapam yang dilalui menuju dewasa punya karakteristik dan kebuthan masing-masing.

"Pendampingan yang mendukung perkembangan kemampuan berpikir remaja perlu dilakukan dengan memperbanyak ruang dialog dan diskusi," jelasnya.

Menurutnya, membahas suatu topik pembicaraan dapat memberikan stimulasi lebih dan memperkaya pengetahuan remaja dengan berbagai macam wawsan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM