Mahasiswa UK Petra Keluarkan Rancangan Busana Hasil Riset

26 Juni 2022 12:30

GenPI.co Jatim - Mahasiswa Program Desain Fashion dan Tekstil (DFT) UK Petra menggelar Innofashion Show 4 tahun 2022.

Karya yang ditampilkan dalam hasil TA yang ditampilkan dalam Fashion 2022 bertema Metamorfosis ini merupakan hasil riset mendalam selama satu tahun pelaksanaan LEAP.

Prajna Paramita, salah satu mahasiswa UK Petra yang menampilkan karya di ajang tersebut. Dia mengeluarkan lima koleksi busana berbahan tenun Samarinda yang bertema Sesarung.

BACA JUGA:  Keren Nih, UK Petra Buka Pembelajaran Melalui Podcast dan VIB

“Saya melihat bahwa penggunaan sarung Samarinda khususnya pada produk fashion masih jarang. Kebanyakan acara pemerintahan atau bersifat formal saja. Akhirnya saya membuat lima look busana ready to wear berbahan sarung Samarinda," ujarnya mengutip Ngopibareng.id, Sabtu (25/6).

Prajna menjelaskan, selama ini sarung Samarinda hanya dikenal sebagai buah tangan atau dipakai untuk beribadah.

BACA JUGA:  Alat Ciptaan Dosen UK Petra Sulap Air Payau Jadi Layak Minum

Padahal, batik atau Sarung Samarinda bisa digunakan untuk fesyen sehari-hari. Dia mengaku melibatkan UMKM yang ada di Samarinda untuk membuat karyanya tersebut.

Selain Prajna, ada juga karya Tiffany Oeman. Mahasiswa angkatan 2018 itu mengusung konsep zero waste dalam busana rancangannya.

BACA JUGA:  Mahasiswa UK Petra Sajikan Menu Hotel Bintang 5, Buat Ngiler

“Saya sangat prihatin akan banyaknya limbah fesyen yang sangat banyak. Maka dari itu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, untuk TA saya membuat desain yang konsepnya zero waste fashion," katanya.

Pemilik brand Tiffany The Label ini mengambil LEAP Research Innovation (LEAP RI), meliputi riset inovasi dan kewirausahaan.

Tiffany mengaku tidak sembarangan merancang busana bikinannya tersebut. Dia terlebih dahulu melakukan observasi dan penelitian.

Mahasiswi yang dibimbing oleh Dibya Hodi, Desainer Indonesia Fashion Chamber tersebut menghasilkan lima produk look ready to wear yang unik dan sustainable.

Desain yang dibuat disesuaikan dengan pengguna wanita muda dan dapat dikenakan untuk bersantai ataupun bekerja dari rumah.

Mengusung konsep ramah lingkungan, mahasiswi asli Surabaya itu memastikan semua sisa potongan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

"Di sini yang saya lakukan adalah menggunakan sisa hasil potongan kain bagian leher digunakan untuk ornament dalam busananya. Sehingga yang tersisa hanya serpihan kain yang sangat sedikit," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM