Tips Memilih Kosmetik agar Terhindar dari Jerawat

27 Juni 2022 12:30

GenPI.co Jatim - Penting untuk selektif memilih kosmetik. Kebanyakan orang tidak sadar mengunakan kosmetik berbahaya.

Dokter spesial kulit dan kelamin RSSA Kota Malang dr Dhelya Widasmara membagikan tips memilih kosmetik yang tepat.

Dia menyarankan untuk mengindari kosmetik yang mengandung mercury dan hidroquinon. Bila tidak selektif, kedua zat tersebut sering ada di beberapa merek kosmetik.

BACA JUGA:  Tips Pilih Kosmetik Aman untuk Kulit Sensitif, Jangan Asal Pakai

Mercury biasa digunakan sebagai dalam sabun, krim wajah, dan pemutih, sedangkan hidroquinon dipakai untuk mengatasi bercak gelap pada kulit akibat penumpukan melamin (hiperpigmentasi).

Namun peru diingat, hydroquinon merupakan obat keras sehingga penggunaannya harus diawasi oleh dokter.

BACA JUGA:  Waspada Kosmetik Palsu, Perhatikan Ciri-Cirinya

Hydroquinon tidak boleh dicampur dalam skin care yang dijual bebas. Di Indonesia, hydroquinon ditandai dengan adanya logo lingkaran merah dan huruf K berwarna merah.

Artinya, zat tersebut tergolong sebagai obat keras dan perlu pengawasan dokter dalam penggunaannya.

BACA JUGA:  Seenaknya Palsukan Kosmetik, Warga Tuban Kena Batunya

"Hydroquinon aman digunakan sesuai resep dokter dan dalam pengawasan dokter. Bahan itu, dokter tidak meresepkan merkuri dan harus diawasi oleh dokter yang berkompeten dan tidak boleh digunakan sebagai krim pemutih," katanya pada GenPI.co Jatim, Minggu (26/6).

Meski sudah dinyatakan sebagai obat keras dan perlu adanya pendampingan dalam penggunaannya, namun kenyatannya obat tersebut masih sering disalahgunakan oleh beberapa oknum.

Bahaya dari penggunaan kosmetik yang mengandung kedua zat tersebut, akan mengakibatkan wajah semakin rusak.

Alih-alih ingin terlihat bersih, justru wajah akan semakin kusam, muncul flek hitam, sensitif saat terkena sinar matahari, tumbuh bulu halus, dan jerawat semakin banyak.

Bahkan, paling ekstream yakni bisa memicu penyakit kulit lainnya seperti kanker kulit.

Tidak hanya itu saja, juga bisa memimbulkan exogenous ochronosis dengan ditandai adanya penggelapan warna kulit, hiperpigmentasi dengan warna pekat cenderung abu abu kecoklatan mirip warna tembaga.

Dokter Lala juga menyampaikan, paparan terus menerus bahan kimia dapat menimbulkan confetti like leukoderma yang merupakan bagian dari cemical leukoderma atau rusaknya pigmen kulit.

Sementara itu, penggunaan mercury dapat menyebabkan kulit rusak total dan beberapa metabolitnya bisa tertimbun ke organ internal.

Jika sudah muncul gejala tersebut, sulit diobati. Oleh sebab itu, imbuh dokter Lala, hendaknya melakukan perawatan kesehatan kulit.

Perawatan dasar dari mulai mencuci wajah dengan sabun yang sesuai Ph dan menggunakan perlindungan seperti tabir surya. Hindari pemakaian krim yang komposisi dan kandungannya tidak jelas.

“Jika ada keluhan atau masalah kulit, hendaknya berhati-hati untuk menggunakan produk di pasaran atau bisa konsultasi dengan dokter spesialis kulit," katanya.

"Untuk dari internal, perbanyak makan makan bergizi, seperti sering konsumsi buah dan sayuran, olahraga rutin," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM