4 Tips Mengolah Daging Kurban Menurut Dosen Gizi Unusa

10 Juli 2022 00:00

GenPI.co Jatim - Mengolah daging kurban dalam rangka Hari Raya Iduladha di tengah wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) seperti saat ini praktis membuat banyak orang was-was. Pasalnya mereka ragu dan takut, virus tersebut bisa masuk ke dalam tubuh dan tertular.

Waspada dengan ancaman virus penyebab wabah PMK pada hewan ternak memang sah saja, namun jangan sampai takut untuk mengonsumsinya, sebab ada tips mengolah daging hewan kurban dari Dosen Gizi Unusa.

Dosen Gizi Unusa Rizki Nurmalya Kardina membagikan tips mengolah daging hewan kurban.

BACA JUGA:  Kasus Aktif Covid-19 di Kota Malang Naik, Dinkes Kasih Penjelasan

Pertama daging hewan kurban harus segar, tidak pucat. Biasanya warna daging hewan yang berusia lebih tua akan lebih gelap warnanya.

Kedua, tekstur daging yang kenyal dan cepat kembali pada posisi semula pada saat ditekan dengan jari.

BACA JUGA:  Duarr! Petasan Meledak di Mojokerto, Rumah Porak-poranda

"Jika ditekan tidak kembali pada kondisi semula maka bisa dikatakan kualitasnya mulai menurun," katanya dalam keterangan tertulis Unusa, Minggu (10/7).

Ketiga, aroma dagingnya khas sapi bukan yang beraroma amis

BACA JUGA:  Komunitas Buangdisini Semakin Gencar Bersihkan Sampah di Malang

Keempat, pilih daging yang tidak berair, daging yang bagus kesat dan tidak mengeluarkan air.

"Pertimbangkan kandungan pada daging yang akan berpengaruh pada cita rasa masakan," jelasnya.

Rizki menjelaskan, daging yang terinfeksi oleh penyakit mulut dan kuku tidak dapat dibedakan secara kasat mata.

Maka dari itu, lanjutnya, masyarakat untuk mengindari serta tahu betul bagaimana cara mengolahnya untuk mengurangi resiko dengan cara dimasak dengan baik dan benar.

"Usahakan dalam kondisi bersih, lalu jika daging tidak ingin di masak jangan dicuci, lebih baik pindahkan ke wadah yang kedap udara lalu simpan ke dalam freezer," ungkapnya.

Nah, apabila daging hendak dimasak, dia menjelaskan harus matang sempurna dengan suhu 700 derajat celcius dengan waktu 30 menit dan air rebusan pertama wajib dibuang dan kemudian baru diolah.

Lalu untuk jeroan, apabila hendak dikonsumsi sebaiknya direbus dengan air mendidih terlebih dahulu selama 30 menit sebelum diolah atau disimpan dalam lemari pendingin.

"Kemasanan daging yang terkena PMK jangan langsung dibuang, namun harus direndam terlebih dahulu dengan deterjen untuk mencegah penularan virus," ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM