GenPI.co Jatim - Kuliah sambil kerja, kenapa tidak. Beberapa mahasiswa mencari pekerjaan sampingan untuk menambah uang saku.
Hal tersebut sah-sah saja, asalkan tidak menganggu pendidikan yang sedang ditempuh. Sehingga bisa selesai tepat waktu.
Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga atau Unair Martha Ranggi Primanthi memberikan tips pekerjaan sampingan untuk mahasiswa.
Dia menyarankan mencari pekerjaan yang juga dapat menambah portofolio.
“Mencari pekerjaan bagi mahasiswa idealnya harus bisa meningkatkan portofolio sehingga ketika lulus bisa dimasukkan ke CV,” ujarnya mengutip dari laman Unair. Berikut ini beberapa pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan mahasiswa untuk menambah penghasilan.
Penelitian bisa menjadi pilihan untuk menambah pemasukan. Seorang mahasiswa dapat memilih menjadi riset assistant dengan mengikuti penelitian dosen.
Selain mendapatkan uang, juga memperoleh data. Hal itu akan memberikan privilege tersendiri.
“Misalnya karena saya dari Ekonomi ya, manfaat lain yang saya dapatkan adalah saya bisa mendapatkan data ekonomi,” katanya.
Keuntungan lainnya, hasil riset tersebut juga dapat digunakan sebagai tugas akhir skripsi. “Manfaat non-finansial (menjadi riset assistant, red) ya itu,” katanya.
Poin menguntungkan lainnya, yakni namanya bisa masuk di publikasi riset. “Itu poin lebih sekali ya saat kita lulus S1 nama kita sudah ada di publikasi,” katanya.
Sementara itu, untuk mahasiswa yang tidak passion riset, bisa menjadi pengajar atau asisten guru.
Mahasiswa bisa mendapatkan keuntungan pengetahuan tamabahan dan kemampuan mengajar. “Tapi sekali lagi, ngajar itu juga passion ya. Kalo yang pengennya ngajar ya arahnya mencarinya ke sana,” tuturnya.
Banyak mahasiswa yang mencoba untuk memulai berbisnis. Hal itu yang juga dilakukan mahasiswanya.
Martha mengaku mendapatkan cerita dari mahasiswanya mengenai kegiatan menjadi salah satu anggota online marketplace. “Para mahasiswa ini mencari penghasilan yang bisa meningkatkan portofolio dia atau CV-nya,” imbuhnya.
Dia menyampaikan, mahasiswa bak pedang bermata dua. Satu sisi perusahaan akan senang bisa menerima sumber daya mahasiswa S1 ketika mengajukan magang.
“Tapi di sisi lain, kadang mahasiswa juga underutilized (kurang dimanfaatkan, Red). Mereka magang yang kurang tepat, misal disuruh mengerjakan hal yang tidak sesuai kapasitasnya,” katanya.
“Jadi jangan mengalokasikan waktu lebih banyak untuk pekerjaaan karena konsekuensinya pasti nanti skripsinya lama lulusnya lama,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News