Benarkah Safar Merupakan Bulan Sial? Simak Penjelasan Ulama

06 September 2022 05:00

GenPI.co Jatim - Saat ini di dalam kalender Islam, masuk bulan Safar atau di antara bulan Muharam dan Rabiul Awal.

Bulan Safar apabila menengok pada sistem kalender masehi jatuh pada 29 Agustus 2022 hingga 29 hari ke depan.

Berbicara mengenai bulan Safar, banyak yang mengatakan jika bulan ini membawa kesialan.

BACA JUGA:  Hukum Meniup Minuman Panas, Kopi Panas Bagaimana?

Anggapan ini muncul sejak masa jahiliyah dimana pada hari-hari tertentu akan membawa malapetaka. Keyakinan ini ternyata tetap ada sampai Islam datang, bahkan hingga saat ini.

Lalu benarkan anggapan Safar merupakan bulan sial?. Mengutip laman jatim.nu.or.id, seorang imam pakar hadist terkemuka Al-Munawi mengatakan, jika hari sial pada dasarnya tidak ada.

BACA JUGA:  2 Doa yang Sering Dibaca Nabi Muhammad SAW Beserta Latinnya

Menurutnya, anggapan akan terjadinya hari tertentu akan sial justru membuat orang yang meyakininya tertimpa kesialan atau hanya bagi mereka yang percaya tathayyur saja.

Berdasarkan sudut pandang agama, hal ini berkaitan dengan firman Allah dalam hadist qudsi yang mengatakan, Allah mengikuti prasangka hamba-Nya tentang Dia.

BACA JUGA:  Doa Bulan Safar Lengkap Beserta Latin dan Artinya

Maka dari itu apabila seorang hamba meyakini bahwa Allah akan memberinya kecelakaan atau hal negatif, maka bisa jadi Allah akan menuruti pikiran pesimistis itu.

Namun sebaliknya, apabila seorang hamba yakin bahwa Allah akan memberinya kesuksesan dan keselamatan, maka kemungkinan Allah akan menuruti harapan positif tersebut.

Alih-alih menganggap Safar sebagai bulan pembawa sial, ada baiknya untuk memanjatkan doa yang tujuannya menjauhkan diri dari kemudaratan dan kesialan.

Doa yang bisa dibaca saat Safar adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ


Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya tidak akan ada sesuatu di bumi dan di langit yang sanggup mendatangkan mudarat. Dialah Maha-mendengar lagi Maha Mengetahui.

Barangsiapa yang membaca doa itu saat pagi dan sore, maka dia tidak akan menerima akibat buruk dari malapetaka. Keterangan tentang doa ini bisa ditemukan dalam hadits riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM