GenPI.co Jatim - Siapa yang hobi makan ceker? Bila kalian termasuk salah satunya, simak dulu penjelasan ahli gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya atau UMSurabaya tentang manfaat dan bahaya makan ceker ayam.
Ceker menjadi makanan yang sangat populer, terutama di kalangan anak muda atau milenial. Banyak menu olahan ceker, mulai dijadikan kripik, kudapan pedas, hingga toping mi ayam.
Ahli Gizi UM Surabaya Tri Kurniawati menyampaikan banyak kandungan yang terdapat di dalam ceker, berikut ini rinciannya.
“Komponen terbesar penyusun ceker ayam adalah kolagen yaitu sebesar 5,64 persen-31,39 persen atau sebesar 28,73-36,83 persen dari total protein,” ujarnya dikutip dari laman resmi UMSurabaya, Kamis (22/9).
Tri menyebut, ceker ayam memiliki kandungan kolagen yang cukup banyak. Terdapat 29 jenis kolagen dengan bentuk polimerik yang berbeda.
Paling dominan atau menonjol, yakni kolegen tipe 1 yang memiliki 3 rantai polipeptida.
Selain itu, ceker ayam juga mengandung 19 asam amino. Beberapa di antaranya, asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin, histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, ileusin, fenilalanin, triptofan, dan lisin.
Banyaknya kandungan pada ceker tersebut bisa memberikan manfaat pada tubuh, asalkan dalam porsi yang wajar.
Tri mengingatkan dampak lain bila terlalu banyak dan sering mengonsumsi ceker. Karkas ayam ini mengandung lemak tak jenuh sebesar 5,5 gram per 100 gram atau 60 persen dari kebutuhan orang dewasa.
Tidak hanya itu, dalam 100 gram ceker juga mengandung kolesterol sebanyak 84 mg atau 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.
“Jadi bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering akan menyebabkan peningakatan kolestrol yang bila terjadi secara terus-menerus akan menyebabakan badan mudah lelah bahkan pada akhirnya dapat menyebabkan gagal gantung atau stroke,”
Dia pun menyarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah yang besar.
“Dikatakan sering apabila konsumsi lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah yang lebih dari satu porsi dan secara terus menerus,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News