Kenali Gejala Penyakit Jantung, Simak Penjelasan Pakar Unair

04 Oktober 2022 16:00

GenPI.co Jatim - Penyakit jantung menjadi momok paling menakutkan. Karena itu, penting untuk mengetahui risiko dan gejala penyakit jantung sejak dini.

Staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dr Rendra Mahardhika Putra SpJP FIHA mengungkapkan ada dua faktor risiko penyakit jantung, yakni dapat diubah dan tidak dapat diubah.

Dia mengatakan, faktor risiko yang tidak dapat diubah tersebut berkaitan dengan genetik dan warisan dari orang tua.

BACA JUGA:  Waspada, Berikut Gejala Penyakit Jantung yang Harus Diketahui

Dokter Rendra menyarankan penderita risiko penyakit jantung jenis ini untuk mencegahnya agar tidak muncul lebih cepat.

Sementara itu, untuk faktor risiko penyakit jantung dapat diubah biasanya disebabkan oleh gaya hidup.

BACA JUGA:  Tragis, ES Kunci Temannya yang Serangan Jantung di Mobil

“Karena ada teknologi, kita semakin lama semakin mudah, ya. Semakin mudah kita membeli makanan-makanan instan ke depan meja dan kita menjadi sudah sangat terbiasa berjalan dan tidak beraktivitas,” ujarnya dikutip dari laman resmi Unair, Selasa (4/10).

Disarankan, untuk mengurangi risiko tersebut agar selalu aktif bergerak dan mengetahui kandungan makanan yang sehat. Rendra juga mengingatkan tentang merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

BACA JUGA:  Jantung Warga Tuban ini Hampir Copot Lihat Nominal Saldo, Alamak!

Rendra menjelaskan, beberapa gejala dari penyakit jantung menjadi dua spektrum yaitu simptomatis (bergejala) dan asimptomatis (tanpa gejala).

Khusus untuk kasus asimptomatis ini banyak ditemukan pada pasien diabetes dengan kondisi neuropati yang menyertai.

Sementara itu, gejala yang umum dirasakan biasanya jantung berdebar disertai nyeri dada terutama di sisi kiri. “Rasanya berat seperti tertimpa kemudian menjalar ke lengan atau ke leher dan biasanya buat aktivitas rasanya nyerinya tambah berat,” katanya.

Gejala lainnya yang juga muncul, yakni sesak, terutama saat berjalan, naik tangga, perubahan posisi (misal dari duduk ke tidur), dan dapat muncul saat terbangun di tengah malam.

Dia juga menyebut, gejala lain yang bisa saja terjadi adalah kaki bengkak. Biasanya, terjadi bengkak bilateral (kaki kanan dan kiri).

Berbeda dengan bengkak unilateral (pada bagian kiri saja atau kanan saja) yang berhubungan dengan pembuluh darah.

Rendra pun menyarankan untuk rutin melakukan check-up guna mengetahui kondisi kesehatan jantung. “Anda harus aware bagaimana kondisi jantung dan bisa melakukan ikhtiar yang maksimal,” pesannya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM