GenPI.co Jatim - Brand Namira ECO Print berinovasi dalam hal pewarnaan produk fesyen.
Apabila biasanya pewarnaan pakaian memanfaatkan bahan-bahan kimia, Namira ECO Print lebih memilih pewarna ramah lingkungan.
"Pewarnaannya dari batang pohon. Bisa dari secang, gedebok pisang itu juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pewarna," kata owner Namira ECO Print Yayuk Eko Agustin, Rabu (2/11).
Tidak hanya sampai di situ, sisa bahan baku pewarna ini bisa dijadikan sebagai pupuk kompos.
Yayuk menyebut, pemanfaatan dan daur ulang bahan sisa pewarna ini juga digunakan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.
"Artinya, kami juga melatih masyarakat untuk menjaga lingkungan," jelasnya.
Brand-nya juga sering melakukan eksperimen soal pemanfaatan bahan-bahan ramah lingkungan sebagai pewarna tekstil.
Pernah Yayuk menggunakan bahan dasar jamu sebagai pewarna. Hasilnya, cukup bisa diterima masyarakat.
"Contohnya, tidak hanya dari secang. Jadi, pinang itu warnanya kan merah, kami campur lagi dengan ketepeng merah, kemudian kami campur dengan jamu galian singset ternyata obat-obatan di Indonesia ini sangat luar biasa. Semua yang mengandung tanim (hijau daun, red) untuk jamu itu bisa digunakan (sebagai pewarna pakaian, red)," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News