GenPI.co Jatim - Metode dry aged pada daging sapi kini menjadi fenomena yang populer di kalangan masyarakat pencinta steak.
Banyak konten kreator yang membahas soal metode dry aged sekaligus menunjukkan bagaimana proses penerapannya.
Salah satu konten kreator itu, yakni Dimas Ramadhan Pangestu yang populer dengan nama channel YouTube Dims the Meat Guy.
Lantas, apa sih sebenarnya metode dry aged itu?
Executive Cheff Surabaya Suites Hotel Danang Dwi Lukito menjelaskan, dry aged merupakan proses pengempukan pada daging melalui teknik pengeringan.
"Jadi, membuat teksture daging itu lebih lembut daripada aslinya," kata Danang kepada GenPI.co Jatim, Jumat (25/11).
Proses pengeringan melalui metode dry aged itu dilakukan dengan cara memasukkan daging pada suatu alat khusus yang disebut dryager.
Ketika dimasukkan, temperatur diatur sekitar 1-4 derahat celcius dengan kelembaban suhu ruang 70 persen.
Danang menyebut, waktu pengeringan pun beragam. Itu menyesuaikan dengan ketebalan dan kualitas daging yang di dry aged.
"Kalau dagingnya bagus waktunya bisa sampai lima hari tetapi kalau daging dengan banyak urat, lebih tebal akan memakan waktu lebih lama. Bahkan, kalau dagingnya besar dan berotot itu bisa sampai 120 hari," terangnya.
Ketika proses sudah selesai, daging akan menghasilkan tekture kering pada bagian luarnya.
"Jadi juice pada bagian dalam tidak banyak keluar. Sedangkan bagian luar kering," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News