GenPI.co Jatim - Dunia kuliner terus mengalami perkembangan, seiring berjalannya waktu, salah satunya proses memasak steak.
Saat ini sedang tren proses memasak daging steak menggunakan metode dry aged.
Executive Chef Surabaya Suites Hotel, Danang Dwi Lukito mengatakan, daging yang menjalani proses dry aged memiliki sensasi yang unik ketika dimakan.
Dia menjelaskan, daging yang sudah melalui proses dry aged akan memiliki tekstur renyah dan lembut di dalam ketika digigit.
"Jadi, juicy pada bagian dalam tidak banyak keluar. Sedangkan bagian luar kering," kata Danang kepada GenPI.co Jatim, Senin (28/11).
Matode dry aged punya masa penyimpanan yang berbeda. Semuanya bergantung pada bentuk dan teksturnya.
Chef Danang menyontohnya, ketika daging mempunyai tekstur yang bagus, maka dry aged bisa selesai dalam hitungan hari.
Sebaliknya, apabila daging memiliki tekstur lemak dan otot lebih banyak, maka proses dry aged akan lebih lama.
"Kalau dagingnya bagus waktunya bisa sampai 5 hari, tetapi kalau daging dengan banyak urat, lebih tebal akan memakan waktu lebih lama. Bahkan, kalau dagingnya besar dan berotot itu bisa sampai 120 hari," terangnya.
Sementara, untuk menerapkan metode dry aged harus memperhatikan temperatur yang berkisar antara 1-4 derajat. Kemudian kondisi kelembapan ruangan diatur di suhu 70 persen saat proses penyimpanan.
Semua proses itu harus diterapkan di dalam sebuah alat khusus dry aged. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News